18 Cara Menjadi Pribadi Yang Menyenangkan !


1. Menjadi diri sendiri
Be original. Gak ada yang suka kepura-puraan, begitu juga dalam pergaulan. Kamu harus temukan keunikan dirimu sendiri dan percayalah bahwa dengan menjadi diri sendiri adalah yang terbaik, daripada kamu berusaha membentuk karaktermu menjadi seperti orang lain. Apa adanya dan tidak perlu berlebihan.

2. Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan sebuah pondasi untuk menjadi orang yang menyenangkan. Tapi awas, jangan terlalu berlebihan (over confident) justru akan membuat kita menjadi orang yang menyebalkan bukan orang yang menyenangkan.

3. Menjadi pendengar yg baik
Kamu harus bisa menjadi pendengar yang baik sehingga orang-orang suka ngobrol denganmu. Menjadi pendengar yang baik buat teman, sahabat atau rekan kerja adalah sesuatu amat penting. Jangan biarkan diri kamu terjebak dengan egoisme pribadi. Sekaranglah saatnya menjadi pendengar yang baik. Dengarkanlah dengan baik, keluh kesah, masukan, bahkan kritikan dari orang lain. Dan jadilah orang yang bersikap netral saat kamu jadi tempat curhat beberapa orang yang berbeda.

4. Positive thinking
Selalu berpikir positif dengan apa yang terjadi disekitar kita adalah sesuatu yang menyenangkan. Berfikir positif akan memacu kita untuk melakukan hal-hal yang positif juga. Orang lain juga bisa merespon keberadaan kita, dan bisa diterima secara positif dalam pergaulan.

5. Tersenyum dan tertawa
Memperbanyak senyum saat berinteraksi dengan orang lain adalah hal yang menyenangkan. Pada saat tersenyum dan tertawa bersama teman-temanu, membuat suasana jadi rileks. Daripada orang yang suka cemberut kan gak enak juga pas diliat.

6. Kontak mata
Saat berbicara atau berkenalan dengan teman, kamu harus bisa menatap matanya. Dengan begitu, lawan bicaramu merasa dihargai dan diperhatikan.

7. Selalu Aktif
Jadilah orang yang suka melakukan banyak aktivitas, bukan hanya santai-santai di rumah saja. Kamu bisa bertemu banyak orang dan merasakan pengalaman yang berbeda saat beraktivitas tersebut.

8. Suka bergaul dan ramah
Bersikaplah ramah terhadap semua orang, dari mulai orang yang baru kenal sampai orang yang mungkin hanya kamu temui di tempat-tempat umum. Teman-temanmu akan melihat sikapmu itu dan mengetahui kalau kamu mudah diajak bergaul.

9. Penuh rasa ingin tahu
Terutama saat membicarakan suatu hal, tumbuhkan rasa ingin tahu, sehingga kamu bisa menciptakan obrolan yang bermutu. Jadi bukannya jadi yang sok tau.

10. Jadi orang yang Jujur
Setiap orang yang memiliki kejujuran dalam dirinya akan diterima dengan baik di komunitas mana pun. Karna dengan kejujuran, kita bisa dipercaya sama seseorang dan kita bisa diterima dimana saja kita berada.

11. Jaga rahasia dan bisa dipercaya
Ketika seseorang menceritakan pengalaman yang sifatnya pribadi sama kamu, berarti dia percaya kalo kamu bisa memegang rahasia. Jadi, jangan sia-siakan kepercayaan itu dengan mengumbar-ngumbar rahasia orang lain.

12. Mengingat nama orang dengan baik
Seseorang akan merasa sangat dihargai kalo kamu mengingat namanya. Karena itu ingat baik-baik nama-nama orang yang pernah berkenalan atau pernah dekat sama kamu.

13. Bisa menerima perubahan
Jadilah orang yang fleksibel, jangan terlalu kaku. Setiap kehidupan pasti mengalami perubahan termasuk lingkungan. Kamu harus bisa mengikuti, tapi harus punya filter/penyaring mana yang baik mana yang kurang baik. Kalo sudah begini maka perubahan adalah sesuatu yang menyenangkan. Sama seperti kamu.

14. Menghindari kubu-kubuan
Kalo kamu bergaul dalam satu kalangan dimana terdapat dua kubu atau lebih yang berseteru. Sebaiknya kamu menghindari masuk ke dalam salah satu kubu manapun. Lebih baik kamu menjadi orang yang independen dan diterima di semua kubu.

15. Pandai menempatkan diri
Kemampuan untuk beradaptasi, menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, terutama lingkungan yang baru sangat diperlukan untuk menjadi orang yang menyenangkan. Sebab dengan kemampuan beradaptasi dan menempatkan diri inilah, kita akan dengan mudah diterima oleh orang-orang di manapun itu.

16. Humoris
Barangkali ini syarat mutlak menjadi seseorang yang menyenangkan. Humor atau candaan sangat penting kalo kamu ingin menjadi orang yang menyenangkan. Kamu gak harus jadi pelawak atau selalu melucu, tapi kamu harus memiliki selera humor yang baik dan dapat mengukur kapan waktunya bercanda atau serius.

17. Membuka diri buat orang lain
Buka diri kamu untuk orang-orang yang ingin mengenal kamu. Dan jangan sekali-kali memilih-milih dan membeda-bedakan seseorang berdasarkan statusnya. Kamu harus menjalin silaturahmi dengan semua orang. Dengan catatan, kamu harus membentengi diri biar gak mudah terbawa arus yang negatif.

18. Saya orang yang menyenangkan!
Katakan ini terus pada dirimu sendiri, sehingga pikiranmu terpengaruh untuk menjadi orang yang menyenangkan.

Jeruk Busukpun Terasa manis !

 

 

Suatu hari, ketika saya sedang menjenguk salah satu saudara yang tengah dirawat di rumah sakit, terdengar suara makian keras dari pasien sebelah, "Bawa jeruk kok busuk, mau ngeracunin saya? biar saya cepat mati?"

Suara marah itu berasal dari lelaki tua yang kedatangan salah satu keluarganya dengan membawa jeruk. Boleh jadi benar, bahwa beberapa jeruk dalam jinjingan itu busuk atau masam. Meski tidak semua jeruk yang dibawanya itu busuk dan sangat kebetulan yang terambil pertama oleh si pasien yang busuk. Dan tanpa bertanya lagi, marahlah ia kepada si pembawa jeruk.

Sebenarnya, boleh dibilang wajar jika seorang pasien marah lantaran kondisinya labil dan kesehatannya terganggu. Ketika ia marah karena jeruk yang dibawa salah satu keluarganya itu busuk, mungkin itu hanya pemicu dari segunung emosi yang terpendam selama berhari-hari di rumah sakit. Penat, bosan, jenuh, mual, pusing, panas, dan berbagai perasaan yang menderanya selama berhari-hari, belum lagi ditambah dengan bisingnya rumah sakit, perawat yang kadang tak ramah, keluarga yang mulai uring-uringan karena kepala keluarganya sekian hari tak bekerja, semuanya membuat dadanya bergemuruh. Lalu datanglah salah satu saudaranya dengan setangkai ketulusan berjinjing jeruk. Namun karena jeruk yang dibawanya itu tak bagus, marahlah ia.

Quote:Wajar. Sekali lagi wajar. Tetapi tidak dengan peristiwa lain yang hampir mirip terjadi di acara keluarga besar belum lama ini. Seorang keluarga yang tengah diberi ujian Allah menjalani kehidupannya dalam ekonomi menengah ke bawah, berupaya untuk tetap berpartisipasi dalam acara keluarga besar tersebut. Tiba-tiba, "Kalau nggak mampu beli jeruk yang bagus, mending nggak usah beli. Jeruk asam gini siapa yang mau makan?" suara itu terdengar di tengah-tengah keluarga dan membuat malu keluarga yang baru datang itu.

Pupuslah senyum keluarga itu, rusaklah acara kangen-kangenan keluarga oleh kalimat tersebut. Si empunya suara mungkin hanya melihat dari jeruk masam itu, tapi ia tak mampu melihat apa yang sudah dilakukan satu keluarga itu untuk bisa membawa sekantong jeruk yang boleh jadi harganya tak seberapa.

Harga sekantong jeruk mungkin tak lebih dari sepuluh ribu rupiah. Tapi tahukah seberapa besar pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu untuk membelinya? Rumahnya sangat jauh dari rumah tempat acara keluarga, dan sedikitnya tiga kali tukar angkutan umum. Sepuluh ribu itu seharusnya bisa untuk makan satu hari satu keluarga. Boleh jadi mereka akan menggadaikan satu hari mereka tanpa lauk pauk di rumah. Atau jangan-jangan pagi hari sebelum berangkat, tak satu pun dari anggota keluarga itu sempat menyantap sarapan karena uangnya dipakai untuk membeli jeruk. Yang lebih parah, mungkin juga mereka rela berjalan kaki dari jarak yang sangat jauh dan memilih tak menumpang satu dari tiga angkutan umum yang seharusnya. "Ongkos bisnya kita belikan jeruk saja ya, buat bawaan. Nggak enak kalau nggak bawa apa-apa," kata si Ayah kepada keluarganya.

Quote:Kalimat sang Ayah itu, hanya bisa dijawab dengan tegukan ludah kering si kecil yang sudah tak sanggup menahan lelah dan panas berjalan beberapa ratus meter. Tak tega, Ayah yang bijak itu pun menggendong gadis kecil yang hampir pingsan itu. Ia tetap memaksakan hati untuk tega demi bisa membeli harga dari di depan keluarga besarnya walau hanya dengan sekantong jeruk. Menahan tangisnya saat mendengar lenguhan nafas seluruh anggota keluarganya sambil berkali-kali membungkuk, jongkok, atau bahkan singgah sesaat untuk mengumpulkan tenaga. Itu dilakukannya demi mendapatkan sambutan hangat keluarga besar karena menjinjing sesuatu.

Setibanya di tempat acara, sebuah rumah besar milik salah satu keluarga jauh yang sukses, menebar senyum di depan seluruh keluarga yang sudah hadir sambil bangga bisa membawa sejinjing jeruk, lupa sudah lelah satu setengah jam berjalan kaki, tak ingat lagi terik yang memanggang tenggorokan, bertukar dengan sejumput rindu berjumpa keluarga. Namun, terasa sakit telinga, layaknya dibakar dua matahari siang. Lebih panas dari sengatan yang belum lama memanggang kulit, ketika kalimat itu terdengar, "Jeruk asam begini kok dibawa…"

Duh. Jika semua tahu pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu untuk bisa menjinjing sekantong jeruk tadi, pastilah semua jeruk asam itu akan terasa manis. Jauh lebih manis dari buah apa pun yang dibawa keluarga lain yang tak punya masalah keuangan. Yang bisa datang dengan kendaraan pribadi atau naik taksi dengan ongkos yang cukup untuk membeli sepeti jeruk manis dan segar.

Mampukah kita melihat sedalam itu? Sungguh, manisnya akan terasa lebih lama, meski jeruknya sudah dimakan berhari-hari yang lalu.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...