Panik! Itulah biasanya yang terjadi jika si Kecil mengeluh sakit. Padahal, bisa jadi, keluhan tersebut tidak menunjukkan suatu gejala penyakit berat. Kenali keluhan-keluhan yang kerap dilontarkan, serta kuasai cara tepat menanganinya.
1. Demam
Demam bukanlah penyakit, melainkan
gejala dari sebuah penyakit. Demam adalah salah satu kondisi yang kerap menimpa
anak-anak. Menurut Dr. Zakiudin Munasir, SpA (K), seorang Konsultan Imunologi
Alergi Anak, ada demam yang tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. “Tetapi ada
juga yang berbahaya. Misalnya, demam tinggi atau yang mengenai saluran napas.”
Itu sebabnya, menurutnya, seringan apapun, demam harus segera
diatasi.
Segera ukur dengan termometer setiap kali anak
demam. Sekitar 30-50 persen demam disebabkan oleh infeksi. Yang terbanyak adalah
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), demam berdarah dengue, dan demam tifoid.
Waspada bila suhu lebih dari 41 derajat Celcius, karena bisa merusak jaringan
pada susunan syaraf pusat (otak).
Detail Tindakan yang dilakukan tergantung jenis
panasnya. Batas toleransi suhu tubuh pada anak 38 derajat Celcius. Langkah awal
adalah beri obat penurun panas, sambil dicari penyebab terjadinya demam. Kenakan
baju longgar dan menyerap keringat agar anak tak kegerakan, dan tempatkan di
ruangan bersirkulasi udara baik. Jika panas tinggi bisa dibantu dengan kompres
air hangat di daerah kepala, ketiak, dan selangkangan. “Jika dikompres dengan
air dingin pembuluh darah menyempit sehingga panasnya tidak bisa dikeluarkan dan
tertahan,” ujar Zaki.
Seandainya panasnya turun tak perlu dibawa ke
dokter, mungkin saja hanya flu biasa karena faktor lingkungan atau suhu. Beri
makan dan minum yang cukup. Bawa ke dokter jika demam tak reda setelah 3 hari
diobati sendiri. Untuk anak yang punya bakat kejang, jangan ditunda. Segera bawa
si kecil ke dokter begitu suhu melewati batas normal.
2. Flu, Batuk, Pilek
Batuk pilek adalah penyakit
langganan musim penghujan dan pancaroba. Batuk yang disebabkan infeksi virus
semisal flu, bisa sembuh sendiri dalam 3 hingga 5 hari. Yang paling penting beri
makan dan minum yang cukup. Jangan diberi makanan dan miuman yang merangsang
timbulnya batuk. Misalnya, cokelat, mi instant, es.
Pemberian obat batuk bebas disesuaikan dengan jenis
batuknya. Untuk batuk tak berlendir diberi obat yang bersifat menahan batuk
(antitusif). Batuk berlendir diberi obat batuk khusus untuk berlendir. Jika
batuk tak reda setelah 3 hari diobati sendiri, segera bawa ke
dokter.
Sementara ciri-ciri flu adalah suhu tubuh meninggi,
badan terasa lemas, dan sakit kepala. Lalu, keluar ingus jernih yang lama-lama
mengental dari hidung. Penyakit ini sangat cepat menular melalui udara. Jika
kondisi anak sedang tak sehat, gampang sekali tertular. Tetap berikan makan dan
minum air hangat yang cukup, banyak istirahat. Jika tak sembuh juga, bawa ke
dokter.
Usahakan untuk tetap memberi si kecil banyak minum.
Beri air putih hangat, susu, atau jus buah. Jika hidungnya tersumbat bantu
dengan menghirup uap air hangat dari baskom.
3. Kejang
Ada banyak jenis kejang. Yang
berlangsung singkat disebut kejang sederhana, sedangkan yang berlangsung sekitar
15 menit disebut kejang demam kompleks. Penyebabnya beragam, diantaranya karena
ayan (epilepsi), kejang otot/kram, atau kejang karena demam.
Kejang karena epilepsi muncul ketika terjadi
serangan. Jika si kecil mengidap epilepsi, hindarkan dari pencetus serangan,
semisal gangguan emosional (stres, tegang, cemas), cahaya berkedip-kedip. Jika
kejang muncul, usahakan si sakit mendapat udara bebas, sambil berusaha
menghentikan kejangnya, karena kejang bisa merusak sel-sel otak.
Ganjal mulut anak dengan sendok yang dibungkus
kain, karena kondisi kejang membuat si sakit tidak sadarkan diri sehingga
lidahnya “jatuh”. “Jika tak diganjal, giginya bisa patah, lidahnya bisa
tergigit, bahkan putus,” papar Zaki. Lalu, baringkan anak di tempat tidur. Yang
penting aliran udara bisa bebas tidak ada beban. Orangtua yang punya anak kerap
kejang biasanya sudah menyediakan obat yang dimasukkan ke dubur.
Jika anak punya “bakat” kejang demam, yaitu kejang
pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang bukan disebabkan kelainan di kepala atau
lainnya, waspada saat suhu tubuh si kecil naik melebihi 38 derajat
Celcius.
4. Diare dan muntah
Diare adalah keluarnya
kotoran encer yang lebih sering dari biasanya. Dalam sehari bisa mencret 3 kali
atau lebih dan kotorannya tidak berbentuk alias cair. Malah, bisa berupa cairan
yang berlendir atau ada darahnya. Bisa disertai dengan muntah, tak mau minum,
lemas, mata tampak cekung.
Diare bisa menyebabkan dehidrasi dan syok, bahkan
meninggal dunia. “Pertolongan pertama biasanya menggantikan cairan yang sudah
keluar dengan memberi oralit untuk anak. Komposisi oralit tersebut sama dengan
cairan yang keluar akibat diare.” Zaki mengingatkan, jangan beri si kecil obat
diare untuk orang dewasa. “Berbahaya, karena kumannya tertahan, tidak keluar,
bisa berakibat tambah parah.”
Jika tak punya persediaan oralit di rumah, cairan
bisa diganti dengan larutan gula garam, yang terdiri dari 1 sendok teh gula dan
0,5 sendok teh garam dengan segelas air. Jika anak emoh minum oralit atau
campuran gula garam, beri dia kuah sayuran, air putih, atau kaldu.
Jika diarenya mengandung darah, segera bawa ke
dokter. Begitu pula jika diare tak sembuh dalam 3 hari. “Bawa juga ke dokter
jika muntahnya terus berlanjut, dan dikasih cairan infus.”
5. Jatuh
Jika si kecil jatuh karena kejadian
sehari-hari orangtua tak perlu panik. Misalnya jatuh terpeleset karena belajar
jalan. “Namanya juga anak-anak, pasti pernah jatuh atau terbentur. Olesi saja
dengan salep kalau terbentur. Salep jangan dipakai untuk luka sobek karena bisa
menyebabkan infeksi,” urai Zaki.
Jika jatuh menyebabkan luka lecet yang disertai
perdarahan, hentikan perdarahan dengan kapas steril, lantas cuci bersih lukanya,
dan beri antiseptik. Untuk luka memar bisa dihilangkan dengan cara kompres air
es atau es batu yang dibungkus dengan kain. Jika memar yang terjadi cukup lebar,
segera bawa anak ke dokter. “Begitu pula jika anak jatuh disertai dengan
pingsan. Segera bawa ke dokter, karena bisa saja terjadi gegar
otak.”
6. Sesak napas
Ketahui dulu riwayat sesaknya
karena apa. Jika penyebabnya asma, hindarkan anak dari pencetus kambuhnya
penyakit tersebut. Diantaranya debu, bau-bauan keras, makanan/minuman tertentu.
“Kalau sudah pernah ke dokter biasanya dokter membekali obat-obat asma. Tinggal
diminum obatnya, jika hilang tak perlu ke dokter lagi. Lain bila diminum dua
atau tiga kali tidak hilang berarti harus ke dokter karena butuh obat yang lebih
manjur.”
Selain asma, sesak juga bisa disebabkan banyak hal.
Jika orangtua belum tahu penyebabnya, segera konsultasikan dengan dokter
langganan. “Bisa saja disebabkan karena tertelan benda asing yang menutupi
saluran napas.” Jika memang benar terhalang benda asing yang tertelan, jangan
coba-coba mengambil benda asing tersebut apalagi jika bendanya kecil. Baringkan
anak dengan posisi kepala lebih rendah, lalu tepuk-tepuk supaya
muntah.
7. Perdarahan
Perdarahan adalah keluarnya darah
dari pembuluh darah yang bisa menyebabkan gangguan fungsional tubuh. Jika
terjadi perdarahan, luka, atau mimisan usahakan menyetop pendarahan dengan
menekan lokasi terjadinya perdarahan.
Pada perdarahan berat, sering disertai perubahan
pada keadaan umum anak. Misalnya, pingsan. Untuk kondisi perdarahan berat,
jangan ditunda lagi, segeralah bawa si kecil ke dokter. Berikan tindakan
pertolongan pertama sambil menunggu penanganan dokter. “Kalau tahu arah nadinya,
tekan nadinya selama beberapa menit, lalu longgarkan, kemudian tekan lagi.
Lakukan beberapa kali.”
8. Keracunan
Keracunan bisa disebabkan oleh
makanan, insektisida, obat-obatan, maupun hidrokarbon (minyak tanah, cat,
bensin). Jangan menyimpan barang-barang berbahaya di dekat jangkauan anak. Cepat
beri pertolongan dengan memberi udara bebas pada anak. Lalu, buka pakaiannya
agar mendapat oksigen. Keluarkan racunnya dengan cara merangsang muntah. Atau
beri zat antiracun seperti norit. Segera bawa ke dokter untuk mendapat perawatan
lebih lanjut.
Sedia Kotak P3K:
1. Jangan panik. Kuasai teknik
sederhana pertolongan pertama pada anak. Jika tidak tahu, jangan segan tanya
orang lain yang lebih tahu.
2. Obat yang harus tersedia di rumah: obat batuk,
obat penurun panas/demam (parasetamol), obat diare (oralit), obat antiseptik
(obat merah, perban), obat gosok untuk gatal.
3. Idealnya, setiap rumah
memiliki kotak P3K, yang selain berisi obat, juga antara lain berisi kasa
steril, kapas, plester tahan air, gunting, termometer.
Oleh : dr. Dasti A. Youmal
Oleh : dr. Dasti A. Youmal